Cari Blog Ini

hama TRIPS YANG MENYERANG TANAMAN CABE

/ Category:

Chilli Thrips, Scirtothrips dorsalis Hood





 

LARVA TRIPS:




SETELAH LARVA:



AKIBAT TRIP:
SIKLUL HIDUP:
Thrips berukuran sangat kecil antara 0,5 – 1,5 mm. Imago meletakan telur di permukaan bawah daun atau pada kelopak dan mahkota bunga. Jumlah telur yang dihasilkan oleh seekor betina berkisar antara 30-300 butir, tergantung mutu dan jumlah makanan yang tersedia. Thrips mengalami dua instar nimfa dan stadia pupa, nimfa thrips berwarna kekuning-kuningan, sedangkan thrips dewasa berwarna coklat kehitaman. Instar pertama dan kedua merupakan fase aktif, sedang nimfa instar selanjutnya adalah prapupa dan pupa yang mempunyai fase istirahat. Untuk menyelesaikan satu siklus hidup thrips, paling sedikit membutuhkan waktu sekitar 10 hari.


Hama ini bersifat polifag dengan tanaman inang utama yaitu cabai, bawang merah, bawang daun dan jenis bawang lainnya, dan tomat.  Tanaman inang lain yaitu  tembakau, kopi, ubi jalar, labu siam, bayam, kentang, kapas, tanaman dari famili CrusiferaeCrotalaria, kacang-kacangan, mawar, dan sedap malam.



Hama ini menyerang dengan cara mengisap cairan tanaman (daun muda/pucuk) dan tunas-tunas muda, sehingga sel-sel tanaman menjadi rusak dan mati. Gejala serangan paling banyak dijumpai pada permukaan bawah daun atau bunga (gambar 14).  Kerusakan tanaman ini ditandai dengan adanya bercak-bercak putih atau keperak-perakan/kekuning-kuningan seperti perunggu terutama pada permukaan bawah daun.  Gejala bercak keperak-perakan awalnya tampak dekat tulang daun menjalar ke tulang daun hingga seluruh permukaan daun menjadi putih.  Daun kemudian menjadi coklat, mengeriting atau keriput dan akhirnya kering.  Pada intensitas serangan yang tinggi, tepi daun berkerut, menggulung ke dalam dan timbul benjolan seperti tumor sehingga mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan bila daun tersebut dibuka, akan terdapat imago yang berkelompok. Tanaman yang merana tidak akan menghasilkan bunga yang prima.  Hama ini juga bertindak sebagai vektor Tomato Spotted Wilt Virus (TSWV). Populasi dan serangan thrips biasanya tinggi pada musim kemarau dan menurun pada musim hujan.

Serangga dewasa (imago) berukuran sangat kecil, dengan panjang tubuh + 1 mm dan berwarna kuning pucat sampai coklat kehitaman.  Imago yang sudah tua berwarna agak kehitaman, berbercak-bercak merah atau bergaris-garis.  Imago thrips muda berwarna putih atau kekuning-kuningan.  Serangga jantan tidak bersayap, sedangkan yang betina mempunyai dua pasang sayap yang halus dan tidak rata.  Thrips berkembang biak secara partenogenesis. Umur stadium serangga dewasa dapat mencapai 20 hari. Telur thrips berbentuk oval atau seperti ginjal. Serangga betina dapat bertelur hingga 80 butir dan dapat menetas setelah 3 – 8 hari. Telur biasanya diletakkan pada daun bagian bawah atau di dalam jaringan tanaman secara terpencar.

Nimfa yang baru menetas berwarna keputihan/kekuningan.  Nimfa instar pertama dan kedua aktif berada di permukaan daun sedangkan instar selanjutnya tidak aktif. Kemungkinan pada saat ini nimfa berada di permukaan tanah. Pupa yang terbungkus kokon terdapat di permukaan bawah daun dan di permukaan tanah di sekitar tanaman. Thrips muda yang keluar dari kokon biasanya belum dapat terbang tetapi sudah dapat meloncat.  Perkembangan pupa menjadi thrips muda akan semakin meningkat pada kelembaban rendah dan suhu lingkungan yang hangat. Pengendalian hama ini, yaitu dengan cara mengatur waktu tanam, repellent dan insektisida berbahan aktifmerkaptodimetur sesuai dosis anjuran.

0 komentar: