Cari Blog Ini

TEKNIK BUDIDAYA SEMANGKA (standart)

/ Category:


Semangka merupakan tanaman semusim, yang buahnya banyak digemari karena memberikan rasa segar terutama jika dimakan pada waktu cuaca panas. Penanaman semangka umumnya dilakukan di lahan sawah setelah padi dengan memanfaatkan air irigasi, namun tidak menutup kemungkinan bila dibudidayakan di lahan kering yang memiliki sumber air kecil pada musim kemarau dengan memanfaatkan teknologi tandon air/embung. Dengan pengelolaan air dari tandon air/embung memungkinkan diperoleh keuntungan yang lebih tinggi jika dimanfaatkan untuk berusahatani semangka dibandingkan dengan tanaman lain seperti jagung dan kacang tanah.


SYARAT TUMBUH

Semangka biasanya di tanam pada dataran rendah dan akan berhasil baik bila ditanam dengan keadaan daerah sebagai berikut:

  • Ketinggian 100-300 m dpl.
  • Topografi datar, tekstur tanah berpasir atau lempung berpasir, struktur remah dan gembur, banyak mengandung bahan organik, pH berkisar 5,9-7,2.
  • Tempat terbuka, penyinaran penuh dengan kisaran suhu 22' C-30'C dan kelembaban kurang dari 80%.
  • Rata-rata curah hujan 40-50 mm/bulan.

TEKNIK BUDIDAYA


  1. Pengolahan tanah dan persiapan bedengan
    Pengolahan tanah untuk tanaman semangka sedikit berbeda dengan
    tanaman hortikultura lainnya. Bedengan dibuat dengan lebar 3 meter dan
    bagian yang diolah hanya 80-100 cm dari pinggir, sedangkan bagian
    tengahnya cukup dibabat saja. Tanah yang diolah dibuat guludan dan
    pada pinggir guludan dibuat saluran drainase dengan lebar 40 cm dan
    kedalaman ± 10-15 cm, yang nantinya digunakan untuk
    mengairi/penyiraman.
  2. Pembuatan lubang dan pemberian pupuk kandang
    Lubang tanam dibuat pada guludan dengan ukuran 20x20x20 cm, dan jarak antar lubang ± 1 meter. Pupuk kandang diberikan seminggu sebelum tanam sebanyak 2-3 kg setiap lubang dengan cara mencampurkan pada tanah galian lubang.
  3. Pembibitan
    Agar benih dapat tumbuh baik, sehat dan cepat beradaptasi dengan lingkungan maka perlu disesuaikan terlebih dahulu dengan kegiatan sebagai berikut:· Benih direndam dalam larutan Benlate atau Dithane M-45 (0,5-1
    gram/liter) selama ± 6 jam.
    · Siapkan 3 lembar kertas koran yang telah dibasahi, letakkan/susun benih yang telah direndam kemudian tutup dengan 3 lembar kertas koran yang telah dibasahi dan selama + 2 hari usahakan kertas koran dalam keadaan lembab.
    · Setelah benih berkecambah dapat dipindahkan ke kantong plastik/polybag dengan media semai dari tanah dan pupuk kandang (3 :1).
    · Persemaian/polybag ditempatkan pada tempat terbuka dengan diberi naungan yang dapat diatur.
    · Pemeliharaan bibit meliputi penyiraman, pengaturan naungan dan pengendalian hama dan penyakit.
  4. Penanaman
    Bibit semangka siap dipindahkan apabila telah berdaun 4 lembar (berumur 14 hari). Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah disiapkan 2 tanaman per lubang. Penanaman bibit dilakukan dengan cara membasahi media bibit kemudian kantong polybag disobek dengan pisau dan dilepas, lalu bibit ditanam sebatas leher akar tanaman.
  5. Pemberian mulsa
    Mulsa diberikan dengan menghamparkan mulsa (jerami) di atas permukaan bedengan.
  6. Pemeliharaan tanaman:
  • Pemupukan
    Pertumbuhan dan hasil tanaman semangka ditentukan oleh ketersediaan hara di dalam tanah, sehingga untuk memenuhi kebutuhannya diperlukan usaha pemupukan. Sebagai acuan pemupukan disajikan pads tabel berikut :
  1. Pupuk Kandang: 2-3 kg/lubang diberikan 7 hari sebelum tanam
  2. Urea/Za: 10gr/lubang, diberikan ketika berumur: saat tanam, 14 HST, 28 HST, 42 HST.
  3. SP-36: 10gr/lubang, diberikan ketika berumur: saat tanam, 14 HST, 28 HST.
  4. KCl:10gr/lubang, diberikan ketika berumur: saat tanam, 14 HST, 28 HST, 42 HST.
  • Penyiraman
    Penyiraman dilakukan 4 hari sekali dengan mengalirkan air dari tandon air ke selokan dan dibiarkan sampai selokan penuh dan air meresap ke petakan tanaman.
  • Penyiangan
    Penyiangan dilakukan apabila gulma tumbuh di petakan lahan dan sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pemupukan tanaman.
  • Pengendalian hama dan penyakit
    Untuk mendapatkan hasil yang optimal, pengendalian hama penyakit sangat penting, oleh karena itu harus dilakukan tepat waktu, tepat dosis dan jenis obat. Pencegahan terhadap serangan hama dan penyakit diperlukan penyemprotan secara rutin 5-7 hari sekali baik menggunakan insektisida maupun fungisida sesuai engan gejala serangan.
  • Pemangkasan dan pemilihan buah
    Untuk mendapatkan bush yang berukuran besar dalam satu tanaman cukup dipelihara 1-2 buah saja. Untuk itu dipilih dua cabang lateral ditambah satu cabang utama. Bakal buah yang dipertahankan yaitu bakal bush yang tumbuh pada jarak 1,5-2 m dari pangkal batang atau antara ruas 8-15.
  • Panen
    Panen dilakukan apabila buah sudah masak yang ditandai dengan sudah mengeringnya sulur dekat tangkai buah atau tangkai buah sudah kekuningan dan bila buah diketuk terasa bergetar.

suber: Suprapto dan Nyoman Adi Jaya (2000). Laporan Akhir Penelitian SUT
Diversivikasikan Lahan Marginal di Kecamatan Gerokgak, Buleleng


0 komentar: