Cari Blog Ini
Cytokinin adalah salah satu zat pengatur tumbuh yang ditemukan pada
tanaman.
Zat pengatur tumbuh ini mempunyai peranan dalam proses pembelahan sel
(cell
division).
Cytokinin pertama kali ditemukan dalam kultur jaringan di Laboratories
of Skoog
and Strong University of Wisconsin. Material yang dipergunakan dalam
penelitian
ini adalah batang tembakau yang ditumbuhkan pada medium sintesis.
Menurut Miller
et al (1955, 1956), senyawa yang aktif adalah kinetin (6-furfuryl
amino purine).
Hasil penelitian menunjukan bahwa purine adenin sangat efektif.
1. Struktur kimia Cytokinin
Bentuk dasar dari cytokinin adalah adenin (6-amino purine). Adenin
merupakan
bentuk dasar yang menentukan terhadap aktifitas cytokinin. Di dalam
senyawa
cytokinin, panjang rantai dan hadirnya suatu double bond dalam rantai
tersebut
akan meningkatkan aktifitas zat pengatur tumbuh ini.
NH2
N
N H
Adenine (6-amino purine)
2. Arti Cytokinin bagi fisiologi tanaman
Penelitian pertumbuhan pith tissue culture dengan menggunakan
cytokinin dan
auxin dalam berbagai perbandingan telah dilakukan oleh Weier et al
(1974). Dihasilkan
bahwa apabila dalam perbandingan cytokinin lebih besar dari auxin,
maka hal
ini akan memperlihatkan stimulasi pertumbuhan tunas dan daun.
Sebaliknya apabila
cytokinin lebih rendah dari auxin, maka ini akan mengakibatkan
stimulasi pada
pertumbuhan akar. Sedangkan apabila perbandingan cytokinin dan auxin
berimbang,
maka pertumbuhan tunas, daun dan akar akan berimbang pula. Tetapi
apabila konsentrasi
cytokinin itu sedang dan konsentrasi auxin rendah, maka keadaan
pertumbuhan
tobacco pith culture tersebut akan berbentuk callus.
Sedangkan dalam pembelahan sel, dikemukakan bahwa IAA dan kinetin,
apabila digunakan
secara tersendiri akan menstimulasi sintesis DNA dalam tobacco pith
culture.
Dan menurut ahli tsb, kehadiran IAA dan kinetin ini diperlukan dalam
proses
mitosis walaupun IAA lebih dominan pada fase tersebut.
3. Interaksi Cytokinin, Gibberellin dan Auxin dalam perkembangan
tanaman
Di dalam alam tidak satu unsurpun yang berdiri sendiri. Kesemuanya
berinteraksi
antara satu sama lainnya, sehingga merupakan suatu sistem. Begitu pula
dengan
zat pengatur tumbuh.
Pada tanaman, zat pengatur tumbuh auxin, gibberellin dan cytokinin
bekerja tidak
sendiri-sendiri, tetapi ketiga hormon tersebut bekerja secara
berinteraksi yang
dicirikan dalam perkembangan tanaman.
0 komentar:
Posting Komentar