Cari Blog Ini
Yang dimaksud dengan istilah inhibitor adalah zat yang menghambat
pertumbuhan
pada tanaman, sering didapat pada proses perkecambahan, pertumbuhan
pucuk atau
dalam dormansi.
Di dalam tanaman, inhibitor menyebar disetiap organ tubuh tanaman
tergantung
dari jenis inhibitor itu sendiri. Menurut weaver (1972), beberapa
jenis inhibitor
adalah merupakan bentuk phenyl compound termasuk phenol, benzoic acid,
cinamic
acid dan coffeic acid. Gallic acid dan shikimic acid merupakan turunan
dari
benzoic acid. Selanjutnya ia mengemukakan pula bahwa gallic acid dapat
diketemukan
pada buah yang matang, sedangkan ferulic acid dan p-coumaric acid
merupakan
ko faktor untuk IAA oksida.
Di dalam alam, abscisic acid dapat dijumpai pada daun, batang, rizoma,
ubi (tuber),
tunas (bud), tepung sari, buah, embrio, endosperm, ataupun kulit biji
(seed
coat) misalnya pada tanaman kentang, kacang, apel, adpokat rose dan
kelapa.
Plant growth retardant adalah inhibitor yang berperan dalam menghambat
aktivitas
apical meristematic. Zat kimia yang dikelompokan dalam growth
retardant adalah
: Amo-1618, Phosfon-D, CCC (cycocel), SADH (succinic acid-2,2-dimethyl
hyrdazide)
dan Morphactins (methyl-2-chloro-9-hydroxy fluorene-9-carboxylate/IT
3456 dan
n-butyl-9-hydroxyfluerene-9-carboxylate/IT 3233).
1. Peranan inhibitor di dalam tanaman
a. Abscissic acid
Di dalam tanaman, Abscissic acid (ABA) menyebar di dalam jaringan.
Inhibitor
ini mempunyai fungsi atau peranan yang berlawanan dengan zat pengatur
tumbuh:
auxin, gibberellin, dan cytokinin.
b. Plant growth retardant
Plant growth retardant adalah inhibitor yang berlawanan dengan
kegiatan gibbberellin
pada perpanjangan batang. Hal ini terbukti dari hasil penelitian Lang
dkk dengan
menggunakan CCC dan Amo-1618 pada jamur fusarium moniliforme dan
tanaman derajat
tinggi. Ternyata bahwa sintesis gibberellin diblokir sehingga
gibberellin tersebut
tidak berpengaruh. Sedangkan SADH menghambat diamin oksida (yang
berperan dalam
perubahan tryptamine menjadi IAA).
Secara garis besar ternyata inhibitor ini menghambat aktivitas auxin,
gibberellin
dan cytokinin. ABA sebagai salah satu jenis inhibitor mendukung
dormansi, abscission
dan senscence. Sedangkan SADH, CCC, Phosfon-D dan Amo-1618 menghambat
perpanjangan
batang (cell elongation). Growth retardant ini aktifasinya berlawanan
dengan
gibberellin.
MH (Maleic Hydrazide) sering digunakan sebagai herbisida dalam
konsentrasi yang
tinggi. Aktifitas MH ini menghambat aktifitas meristematic, sehingga
menghambat
perpanjangan batang. Begitu pula morphactin dan turunannya, dengan
menggunakan
konsentrasi yang tinggi, dapat dipergunakan sebagai weed killer.
Peranan bahan
kimia ini adalah menghambat perpanjangan batang dan berfungsi pula
untuk memecahkan
auxillary bud.
0 komentar:
Posting Komentar